KARSINOGEN
Sifat mengendap dan merusak
terutama pada organ paru-paru karena zat-zat yang terdapat pada rokok. Sehingga
paru-paru menjadi berlubang dan menyebabkan kanker.
Pengobatannya
yaitu dengan menghentikan konsumsi nikotin dan menggunakan obat tradisional.
Karsinogen
kimiawi yang pertama kali diidentifikasi adalah senyawa hidrokarbon aromatik
polisiklik.[1]
Seperti yang telah di bahas sebelumnya, potensi kanker memang sudah ada pada
diri manusia manapun, namun untuk membentuk dan menjadikan sel berpotensi kanker
itu tumbuh, diperlukan suatu lingkungan khusus, termasuk adanya bahan-2
karsinogen.
Karsinogen berada di sekeliling kita dan tanpa
kita sadari tercampur pada udara yang kita hirup, minuman, dan makanan. Secara
mendasar, karsinogen dibagi menjadi dua golongan, karsinogen yang berasal dari
bahan pangan, dan non bahan pangan.
Karsinogen dari bahan pangan
terdapat pada sebagian besar lemak, hydrazin pada jamur champignon, solanin pada kentang yang berwarna hijau, aflatoksin pada jagung, benzoapyrene
pada makanan yang diawetkan dengan pengasapan, sakarin
dan siklamat, juga ditengarai memicu kanker secara mutagen.
Sedangkan karsinogen dari non bahan
pangan, sudah jelas adanya. Asap rokok, polusi udara yang mengandung
timbal atau karbon monoksida, kandungan merkuri pada kosmetika, pengaruh
alkohol, penggunaan obat kimia yang tidak semestinya, dan sebagainya.
Zat dan Makanan Penyebab Kanker (Karsinogen)
Karsinogen
(Carcinogen) adalah penyebab kanker. Zat karsiogen tersebut tidak hanya berujud
makanan tapi apa saja yang ada di sekitar kita, contohnya :
Zat Karsinogen
|
Terdapat Pada Industri
|
Arsenic
|
Pertambangan,
pertanian
|
Asbes(tos)
|
Konstruksi
|
Benzena
|
Perminyakan,
Industri Karet
|
Chrom(ium)
|
Industri
logam, las logam
|
Debu kulit
|
Industri
kulit
|
Naphthylamine
|
Industri
kimia, Industri karet
|
Radon
|
Pertambangan
bawah tanah
|
Tar,
Minyak Pelumas
|
Batubara,
Gas, Perminyakan
|
Vinyl
Chloride
|
Indiustri
Karet
|
Debu kayu
|
Furniture
|
Sumber : National
Cancer Institute
Sedangkan
bahan makanan yang termasuk dalam karsinogen adalah :
- Bahan makanan yang terkontaminasi pestisida, hormon, antibiotik dll (sumber : http://www.preventcancer.com/consumers/food/food_bev.htm)
- Bahan makanan yang mengandung : pewarna buatan, pengawet, pemanis buatan
- Lemak jenuh (Hydrogenated Oil) terutama pada minyak goreng yang digunakan berulang kali untuk memasak
Jenis-jenis
makanan mengandung zat karsinogen penyeban kanker di atas bisa kita temui pada
:
- Makanan yang dibuat dari daging yang diawetkan seperti hamburger, hotdog, sosis
- Minumam kaleng
- Minuman energi
- Gorengan pinggir jalan
Mungkin sebagian dari Anda sudah mengetahui efek dari
memanggang daging yang bisa memicu kanker. Konsekuensi kesehatan yang serius
ini disebabkan oleh adanya bahan kimia tertentu yang terbentuk pada saat Anda
memanggang daging pada suhu tinggi. Bahan yang bersifat karsinogen ini bisa
menyebabkan berbagai kenis kanker, salah satunya adalah kanker prostat,
demikian yang dilansir Livestrong.
Bahan kimia bernama amina heterosiklik atau HCA dan hidrokarbon aromatik polisiklik, atau PAH tersebut dapat meningkatkan risiko Anda untuk terkena kanker prostat. Kedua bahan kimia dapat menyebabkan mutasi sel yang mengarah ke kanker. Memasak pada suhu tinggi akan menjadi sumber utama dari HCA. Proses yang memicu PAH dimulai saat lemak dari daging menetes ke bara api atau elemen pemanas. Asap yang mengandung PAH inilah yang bisa menempel pada daging dan memicu kanker.
Sulit untuk menilai jumlah pasti dari paparan orang HCA dan PAH dapatkan ketika makan daging panggang, karena waktu memasak dan metode dapat bervariasi. Anda juga dapat terkena PAH dari asap rokok atau sumber lingkungan lainnya, seperti knalpot mobil. Hasil dapat dipengaruhi oleh tidak tepatnya kematangan daging atau lamanya waktu memasak.
Menghindari daging merah adalah salah satu cara yang bisa Anda lakukan agar terhindar dari risiko kanker. Namun, Anda tetap bisa mengonsumsi daging dan mencegah kanker prostat dengan cara memilih daging yang memiliki sedikit lemak, menggunakan suhu yang tidak terlalu tinggi, dan jangan makan bagian daging yang hangus.
Bahan kimia bernama amina heterosiklik atau HCA dan hidrokarbon aromatik polisiklik, atau PAH tersebut dapat meningkatkan risiko Anda untuk terkena kanker prostat. Kedua bahan kimia dapat menyebabkan mutasi sel yang mengarah ke kanker. Memasak pada suhu tinggi akan menjadi sumber utama dari HCA. Proses yang memicu PAH dimulai saat lemak dari daging menetes ke bara api atau elemen pemanas. Asap yang mengandung PAH inilah yang bisa menempel pada daging dan memicu kanker.
Sulit untuk menilai jumlah pasti dari paparan orang HCA dan PAH dapatkan ketika makan daging panggang, karena waktu memasak dan metode dapat bervariasi. Anda juga dapat terkena PAH dari asap rokok atau sumber lingkungan lainnya, seperti knalpot mobil. Hasil dapat dipengaruhi oleh tidak tepatnya kematangan daging atau lamanya waktu memasak.
Menghindari daging merah adalah salah satu cara yang bisa Anda lakukan agar terhindar dari risiko kanker. Namun, Anda tetap bisa mengonsumsi daging dan mencegah kanker prostat dengan cara memilih daging yang memiliki sedikit lemak, menggunakan suhu yang tidak terlalu tinggi, dan jangan makan bagian daging yang hangus.
Sumber:
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
rumahherbalku.wordpress.com/2009/03/.../karsinogen-apa-dan-apa-saja/
health.okezone.com/.../hindari-karsinogen-jangan-makan-daging-hangus